

Resiko Menggunakan Mobil Matic- Sewa mobil di bali bisa dilakukan dengan supir atau tanpa supir. Itu tergantung kebutuhan anda selama beraktivitas di bali. Jika ingin beristirahat, sebaiknya pilih sewa mobil dengan supir saja. Tapi kalau ingin berpetualang sendiri, pilihlah sewa mobil lepas kunci di Bali. Setelah itu menetukan dengan atau tanpa supir, selanjutnya anda pun harus menetukan jenis transmisi mana yang digunakan. Apakah manual ataukan matic.
Beberapa Resiko Menggunakan Mobil Matic?
Sesuaikan dulu dengan tujuan atau objek wisata yang akan anda kunjungi. Jika jalannya banyak tanjakan, lebih baik gunakan mobil manual saja. Tapi kalau jalannya rata dan di area perkotaan bisa menggunakan mobil matic. Mobil matik terkenal akan kemudahan pengapliakasiannya, sehingga banyak wanita yang suka mengendarainya. Tapi, tahukan anda bahwa terdapat resiko yang harus anda hadapi ketika menggunakan mobil matic untuk liburan. Inilah ulasannya!
Sulit mengontrol karena salah dalam menginjak pedal rem dan gas
Matic disukai dalh karena kemudahan menjalankannya. Karena hanya menginjak rem dan gas, mobil bisa jalan. Tapi, karena dioperasikan menggunakan dua kaki inilah banyak yang terbiasa menginjak gas dan rem secara bersamaan. Jika hal ini sering dilakukan, maka anda akan sulit mengontrol laju mobil. Agar terhindar dari masalah ini, sebaiknya anda mencoba mengoperasikan rem dan gas secara bergantian.
Lupa dengan posisi tuas persneling
Resiko selanjutnya adalah bisa mengancam jiwa yakni ketika anda lupa dengan posisi tuas persneling. Kelupaan ini bisa membuat mobil maju atau mundur tidak terkendali. Sehingga, saat anda ingin parkir atau keluar mobil, pastikan posisi tua pada D bukan di R. Jika posisinya masih di R, maka ketika kamu menginjak gas, maka mobil akan mundur tak terkendali.
Rentan terjadi kecelakaan saat berjalan di medan yang naik turun
Ketika mengendarai mobil matic untuk sewa mobil di Bali, kekhawatiran terbesar adalah ketika mengendarinya di medan yang naik turun. Sebab, banyak pengendara yang lupa dengan posisi tua. Ketika melalui jalanan yang menurun, sementara tuas berada di posisi D maka, mobil bisa melaju dengan cepat dan sistem pengereman kurang mumpuni. Sebab, sistem engine brake menjadi berkurang, sehingga pengeremannya sulit. Solusi untuk masalah ini adalah, anda harus mengganti posisi D ke L secara bergantian sesuai dengan kondisi jalan. Hindari berada di posisi D terus atau di posisi L terus.
Mobil meluncur sendiri saat macet
Ketika berada di lampu merah atau sedang macet, ada kemungkinan anda memposisikan tuas pada posisi D. Kalau terlalu lama macetnya, maka injakan kaki anda di rem menjadi kendur dan akhirnya, mobil meluncur sendiri. Bisa-bisa menyebabkan tabrakan besar. Solusinya adalah memastikan posisi tuas netral ketika macet atau lampu merah.
Mobil terbakar
Apabila melalui jalanan menanjak, lalu posisi transmisi di L atau 2, maka mobil akan melaju aman. Tapi, ketika sudah memasuki jalanan yang rata, lupa mengubah posisi transmisi dan itu terlalu lama, bisa saja kopling transmisi panas. Resiko terburuknya adalah mobil terbakar.
Seperti yang kita ketahui, sampai sekarang kecelakaan mobil banyak disebabkan oleh kesalahan pengendara. Bagi anda yang masih belum ahli dalam mengendarai mobil, sebaiknya gunakan jasa supir saat sewa mobil di Bali. Tapi, jika merasa sudah profesional tak apalah mengendarai mobil sendiri. Baik mobil matic dan manual mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Pastikan anda bijak dalam memilihnya dan pilih mobil yang paling dikuasai jika memilih sewa tanpa supir.